Cerita Orang Shaleh icon

Cerita Orang Shaleh

★★★★★
★★★★★
(0.00/5)

1.0Free7 years ago

Download Cerita Orang Shaleh APK latest version Free for Android

Version 1.0
Update
Size 2.39 MB (2,508,740 bytes)
Developer Galih_Studio
Category Apps, Books & Reference
Package Name com.mag.CeritaOrangShaleh
OS 2.3 and up

Cerita Orang Shaleh APPLICATION description

Tokoh dari kalangan ahlul bait Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ini dicatut oleh Syiah sebagai tokoh sekte mereka, sebagai imam keenam dalam keyakinan Syiah Itsna Ayriyah, padahal jauh panggang dari api. Akidahnya sangat berbeda jauh dengan akidah sekte Syiah.

Nasab dan Kepribadiannya

Ia adalah Ja'far bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abu Thalib. Lahir di Madinah tahun 80 H dan wafat di kota yang sama pada tahun 148 H, dalam usia 68 tahun.

Ash-Shadiq merupakan gelar yang selalu tersemat kepadanya, karena ia terkenal dengan kejujurannya dalam hadis, ucapan, dan tindakan. Ia tidak dikenal berdusta. Tidak hanya pada Syiah, gelar ini juga masyhur di kalangan umat Islam. Syaikhul Islam sering menyebutnya dengan gelar ini.

Laqob lain yang menempel pada Ja'far adalah al-imam dan al-faqih, karena memang ia adalah seorang ulama dan tokoh panutan dari kalangan ahlul bait. Namun yang membedakan keyakinan umat Islam dengan keyakinan Syiah, bahwa menurut umat Islam Ja'far ash-Shadiq bukanlah imam yang ma'shum, bebas dari kesalahan dan dosa.

Imam Ja'far ash-Shadiq dikarunia beberapa orang anak, mereka adalah Isma'il (dijadikan imam oleh Syiah Ismailiyah), Ismail adalah putra tertuanya, wafat pada tahun 138 H, saat ayahnya masih hidup. Kemudia Abdullah, dari Abdullah inilah terambil kun-yah Ja'far, Abu Abdullah. Kemudian Musa, ia dijadikan oleh Syiah Itsna Asyriyah sebagai imam yang ketujuh setelah Ja'far. Kemudian Ishaq, Muhammad, Ali, dan Fatimah.

Ja'far dikenal sebagai seorang yang dermawan dan sangat murah hati. Sifat ini seakan warisan dan tradisi dari keluarga yang mulia ini. Sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang paling murah hati di antara keluarga ini.

Dalam hal kedermawanan, ia juga mewarisi sifat kakeknya Ali Zainal Abidin yang terkenal dengan bersedekah secara sembunyi-sembunyi. Kisah yang masyhur tentang Ali Zainal Abidin bahwa pada malam hari yang gelap, ia memanggul sekarung gandum, daging, dan membawa uang dirham di atas pundaknya, lalu ia bagikan kepada orang-orang yang membutuhkan dari kalangan orang-orang fakir dan miskin di Kota Madinah. Keadaan demikian tidak diketahui oleh orang-orang yang mendapat pemberiannya sampai ia wafat dan penduduk Madinah merasa kehilangan dengan sosok misterius yang senantiasa membagi-bagikan uang dan makanan di malam hari.

Perjalanan Keilmuannya

Ja'far ash-Shadiq menempuh perjalanan ilmiahnya bersama dengan ulama-ulama besar. Ia sempat menjumpai sahabat-sahabat Nabi yang berumur panjang, seperti: Sahl bin Sa'id as-Sa'idi dan Anas bin Malik radhiallahu 'anhuma. Dia juga berguru kepada tokoh-tokoh utama tabi'in seperti Atha bin Abi Rabah, Muhammad bin Syihab az-Zuhri, Urwah bin Zubair, Muhammad bin al-Munkadir, Abdullah bin Rafi', dan Ikrimah maula Ibnu Abbas. Dia juga meriwayatkan dari kakeknya al-Qasim bin Muhammad bin Abi Bakr.

Mayoritas ulama yang ia ambil hadisnya berasal dari Kota Madinah. Mereka adalah ulama-ulama tersohor, tsiqah, memiliki ketinggian dalam amanah dan kejujuran.

Adapun murid-muridnya yang paling terkenal adalah Yahya bin Sa'id al-Anshari, Aban bin Taghlib, Ayyub as-Sikhtiyani, Ibnu Juraij, dan Abu Amr bin al-'Ala. Demikian juga imam darul hijrah, Malik bin Anas al-Ashbahi, Sufyan ats-Tsauri, Syu'bah bin al-Hajjaj, Sufyan bin Uyainah, Muhammad bin Tsabit al-Bunani, Abu Hanifah, dan masih banyak lagi.

Para imam hadis - kecuali Imam Bukhari- meriwayatkan hadis melalui jalurnya di kitab-kitab mereka. Sementara Imam Bukhari meriwayatkan hadis melalui jalurnya pada kita selain ash-Shahih.

Berkat keilmuan dan kefaqihannya, sanjungan para ulama pun mengarah kepadanya:

Abu Hanifah mengatakan, "Tidak ada orang yang lebih faqih daripada Ja'far bin Muhammad."

Abu Hatim ar-Razi dalam al-Jarh wa at-Ta'dil, 2: 487 berkata, "(Dia) tsiqah, tidak perlu dipertanyakan kualitas orang sekaliber dia."

Ibnu Hibban berkomentar, Dia termasuk tokoh dari kalangan ahlul bait, ahli ibadah dari kalangan atba' at-tabi'in, dan ulama Madinah.

Figures from among the People of the temple of the Prophet sallallaahu 'alaihi wa sallam is misused by the Shia as a leader of their sect, as the sixth imam in Shia Ithna Ayriyah confidence, but far from the fire. Akidahnya very different than the creed of the Shia sect.

Nasab and personality

He was Ja'far bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husayn bin Ali bin Abu Talib. Medina was born in the year 80 H and died in the same city in the year 148 H, at the age of 68 years.

Sadiq is a title that always pinned to him, because he is known for his honesty in the Hadith, sayings and actions. He is not known to lie. Not only the Shia, this title is also famous among the Muslims. Shaykh al-Islam often refer to this degree.

Another Laqob is attached to Ja'far al-imam and al-faqih, because he is a scholar and role models from among the People of the temple. But what distinguishes the belief of Muslims with Shia belief, that according to Islam Ja'far al-Sadiq is not the priest who Ma'shum, free from error and sin.

Imam Ja'far al-Sadiq blessed with several children, they are Isma'il (may be a priest by the Shia Ismaili), Ishmael was the eldest son, died in the year 138 H, when his father was still alive. Then Abdullah, Abdullah is drawn kun-well Jafar, Abu Abdullah. Then Moses was used by Shia Ithna Asyriyah as the seventh imam after Ja'far. Then Ishaq, Muhammad, Ali and Fatimah.

Jafar was known as a generous person and very generous. These properties as heritage and tradition of this noble family. As the Prophet sallallaahu 'alaihi wa sallam most generous among this family.

In terms of generosity, he also inherited his grandfather Ali Zainal Abidin famous for alms in secret. The story of the famous Ali Zainal Abidin that at night the dark, he shouldered a sack of grain, meat, and bring the dirham on his shoulders, and he shared with those in need from among the poor and needy in the city of Medina. Such circumstances are not known by the people who received the gift until he died and the people of Medina felt lost with the mysterious figure who constantly dispenses money and food in the evenings.

scientific journey

Ja'far Sadiq scientific journey along the great scholars. He had met the Prophet's companions were long-lived, such as: Sahl ibn Sa'id as-Sa'idi and Anas bin Malik Allaah 'anhuma. He also studied the key figures tabi'in like Atha bin Abi Rabah, Mohammed bin Shihab az-Zuhri, Urwah bin Zubair, Muhammad ibn al-Munkadir, Abdullah bin Rafi ', ​​and Ikrimah Maula Ibn Abbas. He also narrated from his grandfather al-Qasim bin Muhammad bin Abi Bakr.

The majority of scholars he took hadith from the city of Medina. They are famous scholars, tsiqah, has a height in trust and honesty.

As disciples of the most famous is Yahya bin Sa'id al-Ansari, Aban bin Taghlib, Ayyub as-Sikhtiyani, Ibn Jurayj, and Abu Amr ibn al-'Ala. Likewise, Darul Hijrah imam, Malik bin Anas al-Ashbahi, Sufyan ats-Thawri, Shu'bah ibn al-Hajjaj, Sufyan bin Uyainah, Muhammad ibn Thabit al-Bunani, Abu Hanifa, and many more.

Priests -except hadith narrated by Imam Bukhari- track in their books. While Imam Bukhari narrated through the track at us other than al-Saheeh.

Thanks to scientific and kefaqihannya, flattery of the scholars also leads to him:

Abu Hanifah said, "No one is better jurist than Ja'far bin Muhammad."

Abu Hatim al-Razi in al-Jarh wa at-ta'dil, 2: 487 says, "(He) tsiqah, unquestionable quality of the people of his caliber."

Ibn Hibban commented, He included figures from among the People of the temple, a worship of the atba 'at-tabi'in, and scholars of Medina.

↓ Read more
Cerita Orang Shaleh screen 1 Cerita Orang Shaleh screen 2