Cipta Properti

Real Estate merupakan salah satu bentuk aset, perwujudannya tidak hanya berupa kepemilikan hunian mewah. Pada esensinya real estate adalah hak setiap rakyat untuk bisa memiliki sebidang tanah dan memanfaatkan apa saja yang ada di dalamnya.

Pengembang-pengembang besar menawarkan beberapa konsep real estate dengan mengusungkonsep hunian mewah, apartemen, tower dan lain-lain, dibalut dengan pernak pernik aksesoris sebuah hunian mewah, dengan harga ratusan juta bahkan millyaran rupiah dan peminatnya rata-rata dari kelas atas dan dalam waktu yang tidak lama juga mampu terjual habis, oleh karenanya terus melakukan ekspansi baik di kota-kota besar dan juga di pedesaan dengan melakukan pembelian tanah dan lahan dengan harga yang sangat relatif murah dan dijual setinggi-tingginya kepada masyarakat dengan motif pembebasan dan penguasaan, hal ini selain memiliki dampak yang besar terhadap lingkugan dan kehidupan sosial masyarakat, juga habisnya ketersediaan lahan dan tanah di kuasai oleh segelintir orang yang peruntukannya tidak berpihak pada masyarakat kelas menengah ke bawah.

Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) menyebutkan, kebutuhan rumah setiap tahun mencapai 800 ribu unit lebih, dan akan terus bertambah, akibat rendahnya pasokan setiap tahun yang hanya berkisar 150 ribu hingga 200 ribu. Misalnya, di Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Malang, Gresik, Pasuruan, dan Jawa Timur dengan rata-rata Harga Jual Perumahan yang ditawarkan masih cukup jauh terjangkau masyarakat berkisar antara Rp. 250.000.000. hingga Rp. 500.000.000,. yang Setiap tahun harganya semakin naik dan terus melambung.

Dunia perbankan dan pemerintah banyak memberikan fasilitas kemudahan di sektor real estate, sayangnya, hingga kini angka backlock kurangnya pasokan perumahan di Indonesia masih cukup tinggi. Banyak masyarakat yang belum memiliki rumah sendiri untuk membina rumah tangga yang sejahtera dan harmonis. Ini terjadi karena kemampuan daya beli masyarakat masih belum seimbang dengan semakin meningkatnya harga jual perumahan di berbagai daerah di Indonesia. Peluang masyarakat untuk dapat memiliki rumah semakin kecil. Maka masyarakat dengan berpenghasilan sesuai UMR (Upah Minimum Regional) akan semakin jauh dari mimpinya untuk memiliki sebuah real estate yang bisa ditempati untuk membangun keluarga sakinah mawaddah warahmah. Sedangkan apabila ia harus menabung untuk membeli rumahpun tabungannya tidak akan cukup menajangkau dengan kenaikan harga tanah setiap tahunnya.

PT Cipta Indo Buana, perusahaan konsorsium bergerak di bidang properti melakukan sebuah terobosan menggabungkan Ilmu Properti, Marketing, Sosial dan Lingkungan serta Religisuitas disertai VISI dan MISI solutif akan ketersediaan rumah bagi masyarakat di kawasan Kota Mandiri lahirlah MAHAKARYA yang SPEKTAKULER yaitu C-PRO.

C-PRO hadir untuk membantu seseorang mendapatkan kepemilikan kebutuhan dasar mereka yaitu real estate berkonsep KOTA MANDIRI dengan fasilitas Fasum (Fasilitas umum) dan Fasos (Fasilitas Sosial) seperti ketersediaan taman bermain dan sarana dan prasarana olah raga, dengan terlebih dahulu didirikan sebuah lembaga Pendidikan Pondok Pesantren dan pendidikan umum, Rumah Ibadah Masjid, Musholla, pasar, Rumah Sakit Umum atau klinik kesehatan. rumah tinggal yang layak huni, sehat dan terjangkau, dengan metode melakukan pembelian tanah terlebih dahulu, dengan sistem angsuran murah berupa tabungan propeti disertai dengan sistem pemasaran Member Get Member.

Dengan konsep Mandiri Financial Community, sebenarnya masyarakat dengan kemampuan finansial terbatas mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka akan rumah tinggal yang layak dan sehat dengan melakukan pembangunan secara swadaya rumah mereka setelah komponen dasar terciptanya sebuah real estate dimiliki yaitu kepemilikan tanah.