DOKAR - Delivery Ojek kurir Online

Sejarah Desa

Asal usul (Legenda Desa Asembagus)

Sebelum Desa Asembagus didirikan, Desa ini terbelah menjadi dua (2) yang dipisahkan oleh sebentang jalan poros (sekarang Jl. Patimura.red) yang ada di tengah-tengah Desa. Sebelah barat jalan disebut Desa Asemkandang sedangkan yang sebelah timur jalan disebut Desa Calok Elang.

Desa Asemkandang dipimpin oleh Bapak Zaenal Abidin selaku Kepala Desa sedangkan Desa Calok Elang dipimpin oleh Bapak Noeng Noeng selaku Kepala Desa Calok Elang. Karena sempitnya luas wilayah Pemerintahan Desa tersebut, maka digagaslah pada masa itu peleburan dari dua (2) Desa menjadi satu (1) wilayah Desa yang di prakarsai oleh Bapak Trowongso yang sekaligus beliau terpilih menjadi Kepala Desa Asembagus, Bapak Trowongso memegang jabatan Kepala Desa Asembagus pertama dan berakhir sampai dengan Tahun 1940.

Bapak Trowongso

Kepala Desa Asembagus pertama

Sejarah Desa Asembagus tidak menjelaskan sejak tahun berapa Bapak Trowongso memegang pucuk pimpinan sebagai Kepala Desa Asembagus pertama, dan sehingga pada tahun terakhir kepemimpinan Bapak Trowongso (1940) dipilih dan diangkatlah Bapak Misnati sebagai Kepala Desa Asembagus kedua. Sejarah Desa menjelaskan bahwasanya Bapak Misnati memimpin sebagai Kepala Desa Asembagus dari Tahun 1940 dan berakhir sampai dengan tahun 1944 berakhir dikarenakan beliau meninggal dunia dikarenakan sakit.

Dan sepeninggal Bapak Misnati, dilaksanakanlah Pemilihan Kepala Desa pertama sebagai pelaksanaan demokrasi di Desa Asembagus dengan memilih Kepala Desa secara langsung oleh masyarakat Desa Asembagus. Pemilihan Kepala Desa pertama itu melibatkan 3 (tiga) Calon Kepala Desa Asembagus pada masa itu antara lain : Bapak Mohammad Zaenal, Bapak Trodjoyo dan Bapak Tirdjo. Pada Pemilihan Kepala Desa tersebut (1945) terpilihlah Bapak Mohammad Zaenal sebagai Kepala Desa ketiga Desa Asembagus. Bapak Mohammad Zaenal menjabat sebagai Kepala Desa Asembagus pada tahun 1945 sampai dengan tahun 1949, dimana pada tahun 1949 Bapak Mohammad Zaenal melaksanakan ibadah haji ke tanah suci Mekkah dan untuk mengisi kekosongan jabatan Kepala Desa pada masa itu, maka Bapak Mohammad Zaenal melimpahkan kekuasaan Kepala Desa Asembagus kepada Bapak Harso Prayitno yang mana pada saat itu yang bersangkutan (Harso Prayitno.red) menjabat sebagai Pembahu Desa. Setahun setelah sepulangnya dari melaksanakan ibadah haji ke tanah suci Mekkah yaitu pada tahun 1950, dilaksanakan lagi Pemilihan Kepala Desa Asembagus yang kedua kalinya. Pelaksanaan pemilihan Kepala Desa pada masa itu diikuti oleh 2 (dua) Calon Kepala Desa Asembagus, yaitu Bapak Mohammad Zaenal dan Bapak Harso Prayitno. Pada pemilihan Kepala Desa tersebut terpilihlah Bapak Harso Prayitno sebagai Kepala Desa keempat Desa Asembagus. Bapak Harso Prayitno menjabat sebagai Kepala Desa Asembagus pada tahun 1951 dan berakhir sampai dengan tahun 1989. Terhitung Bapak Harso Prayitno adalah pemegang jabatan Kepala Desa Asembagus terlama (selama 38 tahun).

Pada tahun 1990 dilaksanakan lagi Pemilihan Kepala Desa Asembagus, dimana pada masa itu diikuti oleh 4 (empat) calon yaitu Bapak H. Asyik Zubaidi, Bapak Bahrawi, Bapak H. Ali Wafa Mansur dan Bapak Moekmin Sosrodihardjo. Pemilihan Kepala Desa masa itu terpilih Bapak H. Asyik Zubaidi sebagai Kepala Desa kelima. Bapak H. Asyik Zubaidi adalah keturunan dari Bapak Misnati (Mantan Kepala Desa Asembagus dulu) dan beliau memegang jabatan sebagai Kepala Desa Asembagus dari tahun 1990 dan berakhir sampai dengan tahun 1998 (masa jabatan Kepala Desa waktu itu selama 8 tahun)

Sejarah Desa menjelaskan kembali bahwasanya pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Asembagus pada tahun 1999 yang diikuti oleh 2 (dua) Calon Kepala Desa Asembagus yaitu Bapak H. Asyik Zubaidi dan H. Burhan Syamsudin dimana pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Asembagus pada masa itu itu kembali Bapak H. Asyik Zubaidi terpilih menjadi Kepala Desa Asembagus yang kedua kalinya. Beliau memegang jabatan