Kisah Pemuda Pahlawan

Kisah ini terjadi di negeri Najran Yaman, kala itu ada seorang raja yang mempunyai seorang tukang sihir yang mencari pemuda untuk dijadikan penerus tukang sihir tersebut.Pemuda tersebut adalah seorang pemuda yang cerdas yang kemudian bertemu dengan seorang pendeta yang mengajarkan iman kepada Alloh, setiap harinya si pemuda selalu mengunjungi sang pendeta sebelum menuju rumah tukang sihir, sampai pada akhirnya dia menyadari bahwa ajaran sang pendetalah yang benar. sang pemuda diberikan karunia oleh Alloh berupa dapat mengobati berbagai penyakit. Sampai akhirnya seorang menteri raja sembuh dari kebutaanya, dengan syarat ia beriman kepada Alloh. Raja kemudian mengetahui bahwa sang menteri telah beriman kepada Alloh.Hal ini membuat raja Murka. yang pada akhirnya sang menteri harus menunjukkan keberadaan sang pemuda yang mengobatinya, kisah selengkapnya dapat anda baca dalam aplikasi ini, sebagai catatan, kisah ini terjadi pada zaman Risalah Nabi Isa, Ashabul Ukhdud adalah para penggali parit yang Alloh sebut dalam QS Al Buruj ayat 4, yaitu para pembesar Najran di Yaman. This story happened in Yemen Najran country, at that time there was a king who had a magician seeking youth to be the successor to the sorcerer tersebut.Pemuda is an intelligent young man who then met with a pastor who teaches the faith in Allah, every day of the youth pastor always visit before heading home sorcerer, until finally he realized that the teachings of the pendetalah correct. the boy is given the gift by Allah in the form to treat various diseases. Until finally the king recovered from kebutaanya minister, provided he had faith in Allah. He then learned that the minister has faith in this Alloh.Hal make the king's wrath. that in the end the minister should show the presence of the young men who treat it, the full story can be read in this application, for the record, this story takes place in the time of the Minutes of the Prophet Isa, Ashabul Ukhdud is the trencher that Allah mentioned in Surah Al Buruj paragraph 4; namely the officials Najran in Yemen.