Novel - All The Best

Ah, kota Palembang. Sebuah kota dengan panorama sungai yang menawan menyimpan sebuah cerita dua anak manusia. Semenjak masuk di kelas yang sama saat pembagian IPA dan IPS, Abraham Dirgantara dan Dara Kartini sudah saling tidak menyukai,

"Makhluk purba dari Kutub!"

"Cabe-cabean nggak jelas!"

Dara dan Tara, dua manusia yang banyak ditakdirkan dalam suatu kejadian yang membuat keduanya berdekatan tapi pada kenyataanya keduanya tidak bisa memandang satu sama lain dengan sorot persahabatan. Saling membenci satu sama lain sejak dari kejadian sepele, sepatu melayan. Dimanapun mereka berada keduanya tidak henti-hentinya untuk bertengkar. Di kantin, di kelas, di laboraturium, bahkan di lapangan keduanya sering bertengkar. Sekalipun keduanya selalu menjadi langganan guru bimbingan korserling karena masalah yang mereka buat, keduanya tidak jera. Mereka tetap saling membenci.

Hingga suatu kejadian menjungkir balikan Dara dan Tara pada suatu titik terburuk bagi keduanya. Ah, the city of Palembang. A city with a charming panorama river to save a story of two young men. Since the entry in the same class as the division Science and Social Studies, National Air and Dara Kartini Abraham had disliked each other,

      "Primeval creature from the Pole!"

      "Cabe-cabean not clear!"

      Dara and Tara, two human beings, many destined to an event that makes the two adjacent but in reality they can not look at each other with a look of friendship. Hated each other since the incident trivial, shoes treat. Wherever they are both not cease to fight. In the cafeteria, in the classroom, in the laboratory, even in the field they often quarreled. Though both have always subscribed to korserling guidance teachers because of the problems they create, they are not a deterrent. They still hate each other.

      Until an incident back flip Dara and Tara at the worst point for both.