Download Qosidah Mp3 Wafiq Azizah APK latest version Free for Android
| Version | 1.0 |
| Update | 6 years ago |
| Size | 44.57 MB (46,729,996 bytes) |
| Developer | jogem apps |
| Category | Apps, Music & Audio |
| Package Name | com.jogemapps.qosidahmp3wafiqazizah |
| OS | 4.0 and up |
Qosidah Mp3 Wafiq Azizah APPLICATION description
Profil Wafiq Azizah
------------------------------
Wafiq nama panggilan dari Wafiq Azizah, bakatnya tuk bersenandung diturunkan dari bapaknya. Perempuan manis yang lahir di kota Magelang pada 4 Mei 1987 dari pasangan Buktari dan Tonah Lestari sudah mengasah bakatnya sejak masih duduk di bangku sekolah dasar kelas dua dengan mengikuti perlombaan-perlombaan dikotanya. Hingga dia dapat menjuarai sholawat tingkat kota Magelang. Anak pertama dari tiga bersaudara ini semakin giat belajar dengan masuknya ke sanggar seni di kota Magelang. Dan sejak itu dia mulai mengisi acara di TVRI Yogyakarta sampai kelas lima sekolah dasar. Ibarat pungguk kejatuhan bulan itu perumpamaan tepat untuk menggambarkan karier Wafiq.
Kenapa, Sebab disaat dia mengisi acara di TVRI Yogyakarta ada seorang produser dari Jakarta kecantol dengan suaranya. Hingga akhirnya rekaman setiap tahun harus diikuti oleh Wafiq disaat usianya masih kecil. Namanya kian melejit setelah membawakan sholawat rebana.
Masalah yang menjadi sandungan adalah undangan dari luar kota yang bersamaan jam sekolah, tapi tidak membuatnya putus asa. Lalu bagaimana sikap kedua orang tua Wafiq? Tetap mendukung asal bukanlah lagu pop atau dangdut yang menjadi pilihannya untuk berkarier ditarik suara. Begitu juga saat rekaman di kota Jakarta, Wafiq tetap dalam pengawasan ibunya. Karena Bapak Buhtari tidak tega membiarkan Wafiq pergi sendiri bersama pihak produser Jakarta. Sedangkan bapaknya wafiq tidak dapat mengawasi disebabkan tugas-tugasnya sebagai guru agama di sekolahan aliyah Magelang. Hingga akhirnya, Wafiq memutuskan menikah diusia dini untuk mengurangi beban kedua orang tuanya. Profile Wafiq Azizah
------------------------------
Wafiq Wafiq Azizah nickname of the group, he tuk humming derived from his father. Sweet woman who was born in Magelang on May 4, 1987 of the pair Buktari and Tonah Lestari already honing his talent since he was attending primary school classes by following two competitions dikotanya. Until he can win sholawat level of Magelang. The first child of three brothers study hard with the entry into the art galleries in the city of Magelang. And since then he started filling the show on TVRI Yogyakarta until the fifth grade of primary school. Like the owl's fall in the parable to describe Wafiq career.
Why, because when he filled events in TVRI Yogyakarta is a producer of Jakarta hooked with his voice. Until the end of the recording of each year to be followed by Wafiq when he was still small. His name was increasingly soared after bringing sholawat tambourine.
The problems become a stumbling is an invitation from the same town an hour outside of school, but did not fail him. Then how the attitude of the parents Wafiq? Remain supportive of origin is not a pop song or dangdut be withdrawn sound choice for a career. Likewise, when recording in the city of Jakarta, Wafiq stays in the supervision of his mother. Because Mr. Buhtari not bear to let Wafiq go alone with the producer Jakarta. While his father caused wafiq can not supervise his duties as a teacher of religion in schools aliyah Magelang. Until finally, Wafiq decided to marry early age to reduce the burden on both parents.
------------------------------
Wafiq nama panggilan dari Wafiq Azizah, bakatnya tuk bersenandung diturunkan dari bapaknya. Perempuan manis yang lahir di kota Magelang pada 4 Mei 1987 dari pasangan Buktari dan Tonah Lestari sudah mengasah bakatnya sejak masih duduk di bangku sekolah dasar kelas dua dengan mengikuti perlombaan-perlombaan dikotanya. Hingga dia dapat menjuarai sholawat tingkat kota Magelang. Anak pertama dari tiga bersaudara ini semakin giat belajar dengan masuknya ke sanggar seni di kota Magelang. Dan sejak itu dia mulai mengisi acara di TVRI Yogyakarta sampai kelas lima sekolah dasar. Ibarat pungguk kejatuhan bulan itu perumpamaan tepat untuk menggambarkan karier Wafiq.
Kenapa, Sebab disaat dia mengisi acara di TVRI Yogyakarta ada seorang produser dari Jakarta kecantol dengan suaranya. Hingga akhirnya rekaman setiap tahun harus diikuti oleh Wafiq disaat usianya masih kecil. Namanya kian melejit setelah membawakan sholawat rebana.
Masalah yang menjadi sandungan adalah undangan dari luar kota yang bersamaan jam sekolah, tapi tidak membuatnya putus asa. Lalu bagaimana sikap kedua orang tua Wafiq? Tetap mendukung asal bukanlah lagu pop atau dangdut yang menjadi pilihannya untuk berkarier ditarik suara. Begitu juga saat rekaman di kota Jakarta, Wafiq tetap dalam pengawasan ibunya. Karena Bapak Buhtari tidak tega membiarkan Wafiq pergi sendiri bersama pihak produser Jakarta. Sedangkan bapaknya wafiq tidak dapat mengawasi disebabkan tugas-tugasnya sebagai guru agama di sekolahan aliyah Magelang. Hingga akhirnya, Wafiq memutuskan menikah diusia dini untuk mengurangi beban kedua orang tuanya. Profile Wafiq Azizah
------------------------------
Wafiq Wafiq Azizah nickname of the group, he tuk humming derived from his father. Sweet woman who was born in Magelang on May 4, 1987 of the pair Buktari and Tonah Lestari already honing his talent since he was attending primary school classes by following two competitions dikotanya. Until he can win sholawat level of Magelang. The first child of three brothers study hard with the entry into the art galleries in the city of Magelang. And since then he started filling the show on TVRI Yogyakarta until the fifth grade of primary school. Like the owl's fall in the parable to describe Wafiq career.
Why, because when he filled events in TVRI Yogyakarta is a producer of Jakarta hooked with his voice. Until the end of the recording of each year to be followed by Wafiq when he was still small. His name was increasingly soared after bringing sholawat tambourine.
The problems become a stumbling is an invitation from the same town an hour outside of school, but did not fail him. Then how the attitude of the parents Wafiq? Remain supportive of origin is not a pop song or dangdut be withdrawn sound choice for a career. Likewise, when recording in the city of Jakarta, Wafiq stays in the supervision of his mother. Because Mr. Buhtari not bear to let Wafiq go alone with the producer Jakarta. While his father caused wafiq can not supervise his duties as a teacher of religion in schools aliyah Magelang. Until finally, Wafiq decided to marry early age to reduce the burden on both parents.
↓ Read more
