Ceramah Ki Entus Susmono

Ki Enthus Susmono (lahir di Tegal, 21 Juni 1966) adalah seorang dalang berkebangsaan Indonesia. Sejak 8 Januari 2014, ia dilantik sebagai Bupati Tegal oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk periode 2014-2019. Karena ketokohannya di dunia pedalangan, pada tahun 2005, dia menerima gelar Doktor Honoris Causa bidang seni-budaya dari International Universitas Missouri, U.S.A dan Laguna College of Bussines and Arts, Calamba, Philippines(2005). Selain berbagai penghargaan telah diterima, ratusan karyanya juga tersimpan dalam museum antara lain di Belanda, Jerman, dan New Mexico.

KI Enthus, begitu sapaannya, dengan segala kiprahnya yang kreatif, inovatif serta intensitas eksplorasi yang tinggi, telah mengantarkan dirinya menjadi salah satu dalang kondang dan terbaik yang dimiliki Indonesia. Pikiran dan darah segarnya mampu menjawab tantangan dan tuntutan yang disodorkan oleh dunianya, yaitu jagat pewayangan.

Gaya sabetannya yang khas, kombinasi sabet wayang golek dan wayang kulit membuat pertunjukannya berbeda dengan dalang-dalang lainnya. Ia juga memiliki kemampuan dan kepekaan dalam menyusun komposisi musik, baik modern maupun tradisi (gamelan). Kekuatan mengintrepretasi dan mengadaptasi cerita serta kejelian membaca isu-isu terkini membuat gaya pakeliran-nya menjadi hidup dan interaktif. Didukung eksplorasi pengelolaan ruang artisitik kelir menjadikannya lakon-lakon yang ia bawakan bak pertunjukan opera wayang yang komunikatif, spektakuler, aktual, dan menghibur. Pada tahun 2005, dia terpilih menjadi dalang terbaik se-Indonesia dalam Festival Wayang Indonesia yang diselanggarakan di Taman Budaya Jawa Timur. Dan pada tahun 2008 ini dia mewakili Indonesia dalam event Festival Wayang Internasional di Denpasar, Bali.

Ia adalah salah satu dalang yang mampu membawa pertunjukan wayang menjadi media komunikasi dan dakwah secara efektif. Pertunjukan wayangnya kerap dijadikan sebagai ujung tombak untuk menyampaikan program-program pemerintah kepada masyarakat seperti: kampanye; anti-narkoba, anti-HIV/Aids, HAM, Global Warming, program KB, pemilu damai, dan lain-lain. Di samping itu dia juga aktif mendalang di beberapa pondok pesantren melalui media Wayang Wali Sanga.

Kemahiran dan ‘kenakalannya’ mendesain wayang-wayang baru/kontemporer seperti wayang George Bush, Saddam Hussein, Osama bin Laden, Gunungan Tsunami Aceh, Gunungan Harry Potter, Batman, wayang alien, wayang tokoh-tokoh politik, dan lain-lain membuat pertunjukannya selalu segar, penuh daya kejut, dan mampu menembus beragam segmen masyarakat. Ribuan penonton selalu membanjiri saat ia mendalang. Keberaniannya melontarkan kritik terbuka dalam setiap pertunjukan wayangnya, memosisikan tontonan wayang bukan sekadar media hiburan, melainkan juga sebagai media alternatif untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.

Semoga aplikasi ini bisa memberikan manfaat bagi anda. Kritik dan saran postif sangat membantu kami untuk membangun aplikasi - aplikasi lainnya. Ki Enthus Susmono (born in Tegal, June 21, 1966) is a puppeteer Indonesian nationality. Since January 8th, 2014, he was sworn in as Regent Tegal by Central Java Governor, Ganjar Pranowo, for the period 2014-2019. Because ketokohannya in the world of puppetry, in 2005, he received a Doctorate Honoris Causa field of art and culture from the International University of Missouri, U.S.A and Laguna College of the Business and Arts, Calamba, Philippines (2005). In addition to numerous awards it has received, hundreds of his works are also stored in the museum among others in the Netherlands, Germany, and New Mexico.

KI Enthus, so greeting, with all their work in a creative, innovative and high intensity of exploration, has turned him into one of the famous puppeteer and best of Indonesia. Thoughts and fresh blood to the challenge and the demands posed by his world, ie the world of puppetry.

Sabetannya distinctive style, a combination Sabet puppet show and puppet makes the show different from other puppeteers. He also has the ability and sensitivity in composing music, both modern and traditional (gamelan). Mengintrepretasi strength and foresight to adapt the story and read the latest issues make her style pakeliran be lively and interactive. Powered exploration of artistic color space management making plays that he is playing like a puppet opera performances communicative, spectacular, actual and entertaining. In 2005, he was elected as the best puppeteers in Indonesia in the Indonesian Puppet Festival diselanggarakan in East Java Cultural Park. And in 2008 he represented Indonesia in the event the International Puppet Festival in Denpasar, Bali.

He was one of the masterminds who were able to bring the puppet show a medium for communication and propaganda effectively. Puppet show is often used as a spearhead to deliver government programs to the public such as: campaign; anti-drug, anti-HIV / Aids, human rights, Global Warming, the family planning program, a peaceful election, and others. In addition, he is also active puppet show in some boarding school through the medium of Wayang Wali Sanga.

Finesse and 'mischief' designing puppets new / contemporary puppet like George Bush, Saddam Hussein, Osama bin Laden, Gunungan Tsunami, Gunungan Harry Potter, Batman, puppet alien, puppet political figures, and others make it run always fresh, full of shock power, and is able to penetrate different segments of society. Thousands of spectators are always flooded when he was a performer. Courage to criticize openly in every puppet performances, puppet spectacle positioning is not just a medium of entertainment, but also as an alternative medium to convey the aspirations of the people.

Hopefully this app can provide benefits to you. Positive criticism and suggestions help us to build applications - applications.