Ilmu Faraidh (Pembagian Harta Waris)

ILMU Faraidh (pembagian harta waris) adalah ilmu yang diketahui dengannya siapa yang berhak mendapat waris dan siapa yang tidak berhak, dan juga berapa ukuran untuk setiap ahli waris. Meskipun menjadi ilmu paling utama di sisi Allah Swt, namun ilmu ini telah banyak dilupakan, bahkan ditinggalkan oleh umat Islam dewasa ini.

Karena tidak lagi menjadi perhatian umat, maka banyak terjadi sengketa yang menjurus keributan dalam keluarga karena pembagian harta tidak lagi mengacu pada aturan ilmu faraidh yang langsung bersumber dan diatur oleh Allah untuk kemaslahatan umat.

Untuk itu, umat ini dianjurkan untuk mempelajari ilmu waris dan mengamalkannya dengan benar. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam Haditsnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, “Pelajarilah ilmu waris dan ajarkan, karena ilmu waris merupakan sebagian dari ilmu. Ilmu waris adalah ilmu yang mudah dilupakan dan yang pertama kali dicabut dari umatku”. SCIENCE Faraidh (the division of the estate) is a science known to him who is entitled to the inheritance and who is not entitled to, and also how the size for each heir. Despite being the most important science on the side of Allah, but this knowledge has been largely forgotten, even abandoned by Muslims today.

Because it is no longer a concern of the people, then there is a dispute leading many commotion in the family because of the division of property is no longer referring to the rules of science faraidh directly sourced and arranged by God for the benefit of the people.

Therefore, these people are encouraged to learn the science of inheritance and practice it correctly. As word of Rasulullah SAW in the hadith narrated by Abu Hurairah RA, "Study the science of inheritance and teach, because the science of inheritance is part of science. Science is the science of inheritance that is easily forgotten and the first deprived of my people ".