Taujih Nabawi Untuk Qiyadah

Maksud ‘qiyadah’ di sini tentu tidak terkait dengan person tertentu, nama tertentu, jabatan tertentu, tetapi siapa saja yang merasa dirinya bagian dari jajaran petinggi jamaah, yang ma’ruf disebut qiyadah oleh seluruh elemen jamaah. Karena itu, tak ada yang perlu dirisaukan, merasa diserang atau ditelanjangi kehormatannya, sebab pada hakikatnya nasihat ini adalah untuk semuanya.
Justru, ini merupakan bentuk penghormatan dan kecintaan kepada mereka, setelah sekian lamanya mereka dijadikan bahan olok-olokan, ejekan, dan bahkan laknat dari orang yang tidak jelas (saya katakan ‘orang tidak jelas’, sebab kader sejati yang masih memegang akhlak Islam tidak akan membiarkan lisan dan tulisannya keluar kata-kata kotor, betapa pun emosinya), dan akhirnya ditanggapi dengan cara yang sama pula oleh masing-masing pendukung.

Semoga Bermanfaat Insha allah. Intent 'Qiyadah' here certainly is not associated with a specific person, a specific name, a certain position, but anyone who feels himself part of the ranks of senior pilgrims, ma'ruf called Qiyadah by all elements of pilgrims. Therefore, there is no need to worry, feel attacked or stripped of his honor, because in essence this advice is for everyone.
Rather, it is a form of respect and love for them, after so long they are used as ingredients mockery, ridicule, and even the anathema of people are not clear (I say 'people are not clear', because cadres true that still holds to Islamic morality will not be let verbal and writing out dirty words, no matter how his emotions), and finally responded in the same way also by their respective supporters.

Hopefully Helpful Insha allah.